MENGOPERASIKAN
KAMERA VIDEO
Langkah-langkah
pengoperasian kamera video :
1. Lepas
penutup lensa
2. Pindahkan
posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci,
kemudian dorong ke bawah
3. Buka
layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD, kemudian dibuka searah tanda panah.
Secara otomatis viewfinder akan mati
4. Tekan
tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk
berhenti merekam
Langkah-langkah
memasang kaset pada handy kamera adalah :
1. Tekan
tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya
2. Masukkan
kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian
tengah belakang kaset
3. Setelah
penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup kaset
PENGAMBILAN
GAMBAR
The Main Control
Ada enam control dasar pada kamera:
1. Exposure:
* Aperture
* Shutter Speed
* (ND Filter)
* (Gain)
2. Filter Colour
3. White Balance
4. Zoom
5. Focus
6. Audio Levels
Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain merupakan bagian dari exposure.
1. Exposure
Eksposure secara sederhana dapat saya artikan
sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap
(under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:
Aperture (diafragma).
Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu
sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka
dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris
seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang
masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam
kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit,
sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam
satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar,
lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara
manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.
Shutter Speed.
Biasanya shutter speed standar di kamera
televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk
mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya
bisa kita pilih sesuai tujuan kita.
ND Filter.
Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk
mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna
cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah
hari yang terik.
Gain.
Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi
apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan
keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure.
Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar
menjadi agak coral (pecah).
2. Filter
Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan
cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah
filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu
tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan
penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya matahari banyak mengandung warna biru.
Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita
memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari.
Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1
(3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas
sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah
lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu
dan diukur dengan derajad Kelvin.
3. White
Balance
Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang
berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight)
mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai
suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK.
karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa
menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi
dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance
adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada
dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam
adegan.
Cara menyetel white balance:
* Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan
kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
* Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
* Kamera di zoom sampai yang terlihat di
viewfinder hanya warna putih
* Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
* Kamera siap untuk merekam.
Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila
keadaan cahaya berubah.
Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.
Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.
4. Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke
close up
Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke
long shot.
Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:
Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa
Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada
handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera
5. Focus
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.
6. depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek
di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.
Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman
yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang
sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau
objek bergerak.
Secara estetis depth of field sangat berperan
dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).
3 hal yang menentukan depth of field :
1. Panjang Fokal Lensa
Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman
semakin sempit atau kata lainnya fokus
semakin tipis.
2. f-stop/iris
Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) =
bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang
kedalamannya lebih lebar dari f/2.0
3. Jarak kamera dengan objek
Semakin jauh jarak kamera dengan objek =
semakin luas bidang kedalaman
Semakin dekat jarak kamera dengan objek =
semakin sempit bidang kedalaman.
7. Audio
Levels
Jangan abaikan audio level pada kamera karena
selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat
Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang
bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan
tidak sampai kepada penonton.
Atur audio level jangan sampai under ataupun
over (peak).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar